Terong sebenarnya bernama resmi terung yang memiliki nama ilmiah solanum melongena. Menurut catatan sejarah, tumbuhan penghasil buah yang digunakan sebagai sayuran ini berasal dari India dan Srilanka sejak zaman prasejarah, namun baru dikenal di Eropa pada sekitar tahun 1500 masehi karena awalnya terong dianggap sebagai tanaman beracun sebagaimana beberapa varietas anggota solanaceae.
Sebagai sayuran, terong memiliki kandungan gizi yang cukup banyak, yaitu karbohidrat, kalori, kalium, protein, niacin, fosfor, kalsium, besi, vitamin C, vitamin A, vitamin, B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin K. Berikut ini adalah manfaat terong, sayuran yang menjadi teror bagi kanker :
- Mencegah dan mengatasi kanker. Sebagai salah satu penyakit mematikan, kanker sangat sulit dihindari mengingat banyaknya radikal bebas yang tersebar hingga mengkontaminasi makanan dan minuman kebutuhan tubuh setiap hari. Terong sebagai sayuran memiliki kandungan anti oksidan yang dapat mencegah senyawa berbahaya masuk dan merusak sel tubuh. Selain itu, terong juga memiliki kandungan vitamin C yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh karena dapat merangsang produksi dan aktivitas sel darah putih. Yang pada akhirnya akan meningkatkan antioksidan untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit berbahaya termasuk kanker.
- Menyehatkan jantung. Kandungan kalium pada terong mampu menstabilkan detak jantung dan mencegah retensi cairan sehingga penyakit jantung dapat dihindari.
- Mencegah anemia. Penyakit anemia adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya zat besi untuk pembentukan sel darah merah, sehingga tubuh terasa lemas, tidak bergairah dan terlihat pucat. Meskipun dalam jumlah yang tak banyak, namun kandungan zat besi dalam terong tetap dapat membantu pembentukan sel darah merah sehingga mampu mencegah anemia.
- Meningkatkan fungsi otak. Kandungan nutrisi dan fitonutrien berupa nasunin pada terong dapat melindungi membran sel saraf dan otak sehingga dapat terhindar dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu juga dapat memfasilitasi proses transfer pesan antar sel saraf, maka fungsi otak akan meningkat dan lebih mudah digunakan untuk berpikir.
- Kesehatan tulang. Terong memiliki sejumlah besar zat tembaga dan vitamin K yang dapat mencegah osteoporosis, meningkatkan kepadatan mineral tulang dan kekuatan tulang secara keseluruhan.
- Anti bakteri dan virus. Kandungan vitamin C dalam terong berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh terhadap serangan virus dan bakteri yang tersebar.
- Mengontrol kadar gula dalam darah. Meskipun mengandung karbohidrat, namun kadar nya rendah dan kaya akan serat. Hal ini merupakan syarat makanan yang cocok bagi penderita diabetes tipe dua, karena dengan serat yang tinggi maka terong dapat mengatur penyerapan glukosa dalam darah.
- Meredakan nyeri. Pada terong terdapat senyawa anti reumatik yang dapat dimanfaatkan untuk merdekan nyeri rematik. Selain itu terong juga dapat mencegah aterosklerosis, yakni peyakit nyeri karena adanya penumpukan lemak pada pembuluh arteri. Kandungan senyawa pada terong dapat menurunkan kadar lemak, sehingga rasa nyeri yang ditimbulkan berangsur menghilang.
- Merangsang pembentukan sel baru. Kandungan vitamin B dan folat yang dimiliki terong dapat merangsang pembentukan sel baru bahkan dapat juga memberikan dukungan untuk pertumbuhan janin yang sehat didalam perut.
- Detoksifikasi racun. Riboflavin dalam terong dapat merangsang enzim dalam tubuh untuk mendetoks senyawa kimia berbahaya, bahkan bahan kimia dari obat-obatan.
0 comments:
Post a Comment